Jobs Report Agustus Mengecewakan, Langkah The Fed Makin Dekat?

Published on
Ketika Tenaga Kerja AS Mulai Goyah
Laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat per Agustus 2025 memperlihatkan pelemahan yang mengejutkan. Lapangan kerja hanya bertambah sekitar 22.000—jauh dari proyeksi analis. Tidak hanya itu, revisi data bulan Juni menjadi –13.000 menunjukkan kontraksi pertama sejak pandemi 2020. Jika ditarik dari April, total pertumbuhan pekerjaan hanya 107.000, mencerminkan perlambatan tajam dalam dinamika ketenagakerjaan AS.
Inflasi Masih Menjadi Tekanan
Sementara itu, tingkat pengangguran memang tercatat di 4,3%. Namun angka ini tidak mencerminkan sepenuhnya tekanan yang ada, karena hampir 800.000 orang keluar dari angkatan kerja dalam beberapa bulan terakhir. Tanpa faktor ini, pengangguran dapat mendekati 4,5%. Di saat yang sama, inflasi tetap tinggi dengan PCE berada di 2,6% dan Core PCE di 2,9%—menunjukkan bahwa tekanan harga belum sepenuhnya mereda meski pasar tenaga kerja mulai melemah.
Kebijakan Moneter di Titik Kritis
Pelemahan pasar tenaga kerja membuka ruang bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga. Meski bukan pemangkasan dalam konteks normalisasi, langkah ini lebih cenderung menjadi respons darurat guna meredam risiko resesi. Pasar mulai memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan September, dengan potensi akumulasi hingga 75–100 basis poin sampai akhir 2025 jika tren pelemahan berlanjut.
Dampaknya untuk Pasar dan Investor Indonesia
Kondisi ini dapat memberikan tekanan terhadap dolar AS yang cenderung melemah, sementara harga obligasi—baik di AS maupun negara berkembang—berpotensi naik karena ekspektasi suku bunga yang lebih rendah. Untuk Indonesia, yield AS yang menurun bisa meningkatkan daya tarik instrumen domestik dan mendorong aliran modal asing masuk. Meski begitu, risiko eksternal tetap perlu diantisipasi, terutama ketegangan geopolitik dan volatilitas mata uang yang dapat memicu fluktuasi mendadak.
Adaptasi Jadi Kebutuhan, Bukan Pilihan
Dalam situasi seperti ini, pendekatan investasi yang adaptif menjadi sangat penting. Mengandalkan strategi statis bisa membuat portofolio tertinggal dari perubahan pasar yang cepat. Sistem seperti KayaSmart+, yang mengintegrasikan otomatisasi dan data real-time, memungkinkan portofolio untuk menyesuaikan alokasi aset secara dinamis—tanpa perlu intervensi manual harian.
Kondisi makro seperti saat ini menunjukkan bahwa strategi berbasis data dan disiplin tetap menjadi landasan penting. Respons cepat terhadap sinyal pasar adalah kunci untuk menjaga pertumbuhan sekaligus melindungi nilai portofolio.
Aktifkan KayaSmart+ hari ini dan biarkan portofoliomu bereaksi otomatis terhadap dinamika global, tanpa perlu terus memantau pasar setiap saat.
Source: Reuters, Bloomberg - per 8 September 2025
DISCLAIMER: Informasi yang disediakan oleh PT Kaya Lautan Permata (Kaya) memberikan pandangan dan analisis tentang berbagai topik keuangan. Meskipun kami berusaha memberikan informasi yang akurat dan terkini, semua keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab pribadi Anda. Harap dicatat bahwa semua investasi memiliki potensi risiko, dan setiap keputusan investasi yang Anda buat adalah atas kebijaksanaan dan risiko pribadi Anda sendiri.