Market Recap Juni 2025: Ketegangan Global, Stabilitas Lokal, dan Strategi Investasi Adaptif

Published on
Paruh pertama tahun 2025 ditutup dengan bulan yang penuh dinamika. Dari memanasnya konflik geopolitik hingga respons kebijakan moneter, pasar global dan domestik sama-sama bergerak dalam ketidakpastian. Namun di balik fluktuasi tersebut, terdapat pola yang bisa dibaca—dan peluang yang bisa dimanfaatkan.
Kondisi Ekonomi Domestik: Kebijakan Bertahan, Pertumbuhan Melambat
Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2025, setelah pemangkasan sebesar 25 basis poin pada bulan sebelumnya. Langkah ini dianggap sebagai upaya menstabilkan rupiah dan menjaga ekspektasi inflasi, tanpa mengorbankan momentum pertumbuhan yang mulai rapuh.
Pemerintah menambah stimulus fiskal senilai USD 1,5 miliar untuk menopang konsumsi rumah tangga, di tengah indikator yang menunjukkan tekanan. Inflasi Mei tercatat hanya 1,6% year-on-year—angka terendah dalam 25 tahun terakhir. Sementara itu, pertumbuhan PDB kuartal pertama hanya mencapai 4,87%, menandai perlambatan signifikan sejak pandemi.
Ketegangan Global: Konflik Iran–Israel dan Dampaknya ke Pasar
Awal Juni ditandai dengan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel. Serangkaian serangan timbal balik mendorong harga minyak mentah melonjak lebih dari 7% sebelum kembali stabil setelah kabar de-eskalasi. Potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran sempat memicu kekhawatiran serius, mengingat jalur ini menyumbang sekitar 20% dari perdagangan minyak dunia.
Di saat yang sama, harga emas naik mendekati USD 3.400/oz, mencerminkan peningkatan permintaan terhadap aset safe haven. Meskipun saham dan obligasi sempat terkoreksi, rebound terjadi setelah kabar gencatan senjata pada 24 Juni. Meski rapuh, perkembangan ini mengurangi tekanan jangka pendek terhadap pasar global.
Modal Asing Kembali ke Asia: Obligasi Jadi Pilihan Utama
Ketidakpastian di pasar negara maju justru menjadi katalis bagi Asia. Sepanjang Mei hingga Juni, tercatat arus dana masuk sebesar USD 15,3 miliar ke pasar obligasi Asia. Indonesia ikut kecipratan, dengan dana asing senilai USD 1,7 miliar masuk ke Surat Berharga Negara (SBN).
Real yield SBN Indonesia yang mencapai 3,9% menjadi salah satu daya tarik utama, didukung oleh stabilitas makro dan ekspektasi bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan kebijakan akomodatif. Kepemilikan asing terhadap SBN juga meningkat dari 14,39% ke 14,55%, menunjukkan keyakinan pasar global terhadap kredibilitas fiskal Indonesia.
Performa IHSG dan Rupiah: Tekanan, Rebound, dan Stabilitas
Di tengah tekanan global, IHSG sempat mengalami koreksi lebih dari 2% pada 19 Juni akibat aksi ambil untung dan respons terhadap ketegangan geopolitik. Namun indeks berhasil menutup bulan dengan pemulihan sebagian, mencerminkan pasar yang mulai mencermati sentimen positif dari de-eskalasi dan aliran dana masuk.
Rupiah juga menunjukkan ketahanan. Setelah sempat melemah pada paruh pertama bulan, mata uang ini mulai menguat kembali seiring berkurangnya permintaan dolar dan stabilisasi harga minyak. Kombinasi intervensi BI dan masuknya dana asing ke pasar obligasi turut memperkuat posisi rupiah di akhir Juni.
KayaSmart+ dan Investasi Adaptif: Strategi yang Selalu Siap
Dalam bulan yang penuh ketidakpastian ini, KayaSmart+ menegaskan kembali peran pentingnya sebagai sistem investasi adaptif berbasis AI. Saat pasar ekuitas bergejolak akibat ketegangan global, KayaSmart+ secara otomatis mengurangi eksposur ke saham dan mengalihkan alokasi ke aset defensif—semua berdasarkan data pasar, bukan spekulasi.
Ketika tensi mereda dan peluang mulai muncul, sistem kembali membuka eksposur secara proporsional. Hasilnya adalah portofolio yang tidak hanya tahan terhadap guncangan, tapi juga mampu merespons dengan cepat terhadap perubahan arah pasar.
Adaptasi adalah Strategi Terbaik
Juni 2025 menjadi bukti bahwa investor tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan. Gejolak bisa datang dari mana saja: konflik politik, volatilitas komoditas, hingga pergeseran suku bunga. Di tengah kompleksitas tersebut, adaptasi menjadi keunggulan strategis.
KayaSmart+ hadir sebagai solusi yang bekerja otomatis untuk menavigasi perubahan ini, menjaga portofolio tetap relevan dan tahan banting—tanpa mengorbankan peluang pertumbuhan.
Karena dalam dunia yang terus berubah, strategi yang cerdas adalah yang mampu berubah bersama waktu.
DISCLAIMER: Informasi yang disediakan oleh PT. Kaya Lautan Permata (Kaya) memberikan pandangan dan analisis tentang berbagai topik keuangan. Meskipun kami berusaha memberikan informasi yang akurat dan terkini, semua keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab pribadi Anda. Harap dicatat bahwa semua investasi memiliki potensi risiko, dan setiap keputusan investasi yang Anda buat adalah atas kebijaksanaan dan risiko pribadi Anda sendiri.